BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 07 September 2011

analisis cerpen1

1. Cerpen
 Halaman 87 “Lelaki dengan Bekas Luka di Kepalanya”
1. Analisis cerpen (sudah)
2. Hal-hal yang menarik dari cerpen “Lelaki dengan Bekas Luka di Kepalanya” adalah alur cerita nya yang menggunakan alur mundur. Yaitu dimulai dengan menceritakan hal-hal yang mengenai dengan perwatakan setiap tokoh didalam keluarga tesebut. Yaitu :
- anak tertua, Putut : bersifat kurang peduli, pintar, dan sudah sukses
- anak yang ke dua, Dek Gung : bersifat ramah, suka menolong, pintar
- anak ketiga, Mang Yul : santun
- anak keempat, Tut Sur: suka bertanya dengan memaksa, sehingga orang tuanya merasa bersalah.
- bapak dari anak anaknya bersifat tidak memauhi peraturan, pembohong, pengecut, tidak mau mengakui kesalahan, penyesalan yang datang terlambat.
Dari perwatakan yang telah ditampilkan cerita secara tidak langsung, hal terebut menjadi menarik bagi si pembaca. Apalagi didalam cerita juga dimasukkan kejadian kejadian yang pernah terjadi diluar cerita, sangat menarik dan membuat pembaca lebih mengerti. Alurnya yang menarik membuat kita penasaran untuk membacanya sampai habis, hingga menemukan jawaban dari rasa penasaran diawal membaca cerita. Akhir ceritaya juga sanagat mendukung tema, berupa hukum karma yang menimpa anak dari lelaki itu.
3. Analisis unsur-unsur instrinsik
Unsur instrinsik dari cerita tersebut adalah:
- tema : hukum karma
Karna dijelaskan didalam cerita bahwa bekas luka dijidat lelaki itu disbabkan karna kesalahan yang telah diperbuat oleh orangtuanya. Ini merupakan hukum karma dari kesalahan dimasa lampau, karna Ia telah membunuh seseorang dengan panahnya tepan dijidatnya.
-topik : bekas luka dijidatnseorang lelaki akibat hukum karma
-alur : alur mundur
Karna, dimulai dari penjelasan tentang cerita, barulah ke penyebab dari kejadian tersebut atau asal mula kenapa bapak itu hanya tinggal bertiga di rumah, tanpa ibunya. Dan juga barulah dijelaskan mengapa ada bekas luka dijidat lelaki itu.
- latar
*latar tempat : bali, di rumah, hutan lindung deket hutan cekik
*latar waktu : sudah berlalu
*latar sosial : hukum karma
- Penokohan :
- anak tertua, Putut : bersifat kurang peduli, pintar, dan sudah sukses
Karna Ia tidak pernah meghadiri acara adat.
- anak yang ke dua, Dek Gung : bersifat ramah, suka menolong, pintar
- anak ketiga, Mang Yul : santun
- anak keempat, Tut Sur: suka bertanya dengan memaksa, sehingga orang tuanya merasa bersalah.
- bapak dari anak anaknya bersifat tidak memauhi peraturan, pembohong, pengecut, tidak mau mengakui kesalahan, penyesalan yang datang terlambat.
- warga sekitar : kurang bijaksana dalam menilai orang lain
Karna Ia hanya bisa membicarakan orang, meskipun Ia belum tau kebenarannya.
- istrinya : banyak permintaan
- Pak Man : sombong, hanya berbuat sesuka hatinya, tidak mau mendengarkan orang lain, sulit percaya terhadap suatu hal, berpendirian teguh.

- Sudut pandang
*sudut pandang orang ketiga, karna cerita menggunakan “dia”. Orang ketiga yang mahatau atau serba tau yang mengetahui seluruh alur certa tanpa ikut di dalam cerita tersebut.

- Amanat
Kita tidak boleh berbohong didalam hidup ini. Dan segala sesuatu yang telah kita perbuat haruslah berani mempertanggungjawbkan nya, dan hindarilah hal-hal yang terlarang, seehingga menjauhkan kita dari masalah. Dan atas kesalahan apapun yang telah kita pebuat pasti akan mendapat balasan atau hukum karma.

4. Analisis nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen
Nilai- nilai yang terkandung didalam cerpen adalah:
- nilai moral, sebagai manusia kita tidak boleh asal bertindak. Terlebih lagi apabila telah mencelakakan orang lain. Kita harus berani mempertanggungjawabkan hasil dari perbuatan kita. Karna apapunyang kita lakukan tentu akan mendapatkan karma. Dan penyesalan hanya akan datang dikemudian hari.
- nilai budaya, yaitu didalam adat bali apabila ada acara adat alangkh baiknya apabila kita dapat berpartisipasi dalam adat tersebut. Kita harus meluangkan waktu untuk acra tersebut kecuali memang berada sangan jauh, karna apabila tidak terlalu juh makan akan menimbulkan prasangka dan akan terjadi omongan yang tidak baik yang akan berkembang di masyarakat.
5. Berikan tanggapan terhadap penokohan di dalam cerpen
Penokohan di dalam cerpen disajikan dengan cara yang sangat menarik dengan berbagai macam karakter, namun ada beberapa tokoh yang tidak ditampilkan perwatakannya atau karakternya. Berikut tanggapan saya mengenai penokohan di dalam cerpen :
- anak tertua, Putut : bersifat kurang peduli, pintar, dan sudah sukses
Karna Ia tidak pernah meghadiri acara adat.
- anak yang ke dua, Dek Gung : bersifat ramah, suka menolong, pintar
- anak ketiga, Mang Yul : santun
- anak keempat, Tut Sur: suka bertanya dengan memaksa, sehingga orang tuanya merasa bersalah.
- bapak dari anak anaknya bersifat tidak memauhi peraturan, pembohong, pengecut, tidak mau mengakui kesalahan, penyesalan yang datang terlambat.
- warga sekitar : kurang bijaksana dalam menilai orang lain
Karna Ia hanya bisa membicarakan orang, meskipun Ia belum tau kebenarannya.
- pembatunya : tidak diceritakan
- istrinya : banyak permintaan
- Pak Man : sombong, hanya berbuat sesuka hatinya, tidak mau mendengarkan orang lain, sulit percaya terhadap suatu hal, berpendirian teguh.




















2. PUISI
Perjalanan Hidup

Perjalanan hidup akan terus berjalan
Pagi berganti siang
Siang berganti malam
Dan malampun berganti pagi
Ketika pagi datang menjelang
Para pedagang telah menunggu pelanggannya
Para supir telah menjemput pelanggannya
Dan tak kalah pula dengan pemulung sampah jalanan
Perjalanan hidup akan terus berjalan
Akankah kita akan berdiam diri
Diam akan kersnya hidup ini
Dan terjerat oleh akar kehidupan
Ataukah kita akan bangkit
Bangkit dan berjuang demi kehidupan
Itu semua ada ditanganmu
Berjuanglah demi kehidupan....

*persoalan dalam puisi :
Puisi diatas mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah sebuah perjalan. Semua orang telah bersiap diri demi kehidupan yang diinginkannya. Dan bagaimana dengan kita? Kita juga tidah boleh berdiam diri, karna waktu akan terus berjalan, waktu tidak pernah menunggu kita. Kita akan mejadi orang yang ketinggalan dan tidak berguna apabila tidak mau bertindak dan berjuang demi kehidupan sekarang dan yang akan datang. Mulailah berjuang dengan penuh semangat demi kehidupan kita. Karna orang orang yang berhasil adalah orang yang senantiasa berjuang dalam hidupnya untuk meraih apapun yang diinginkannya. Karna hanya dengan usaha yang gigih lah kita dapat menggapai tujuan dari hidup yang sesungguhnya.


3. Paragraf Ekspositoris

Tema : Penyakit
Topik : Penyakit asma

*Kerangka karangan:
Judul  Penyakit Asma
1. Pengertian asma
- penjelasan asma
- tempat kebanyakan penderita asma
- penyebab asma

2. Gejala asma
- Pernapasan berbunyi - Dada terasa sempit
- Sesak nafas - Sulit bicara
- Batuk - Sulit mengatur nafas

3. Langkah menghindari asma
- Menjauhi faktor
- Obat-obatan
- Untuk melonggarkan saluran pernapasan





Penyakit Asma
Penyakit Asma adalah suatu penyakit kronik atau menahun yang menyerang saluran pernafasan pada paru-paru, dimana terdapat peradangan pada dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi, baik dari asap kendaraan maupun debu. Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Tapi diperkirakan disebabkan oleh faktor keturunan, alergi, kelainan dan lingkungan.
Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya adalah pernafasan berbunyi terutama saat mengeluarkan nafas. Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar adalah penderita asma. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran pernafasan. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan, syrup ventolin atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.








4. Paragraf Deskriptif

Tema : Suasana rumah kakek
*Kerangka karangan
Judul  Rumah Kakek
1. Rumah kakek tempat berkumpul keluarga
- lokasi
- waktu yang diperlukan ke rumah kakek
- budaya masyarakat

2. Suasana dipagi hari
- ayam berkokok, burung berterbangan
- matahari mulai naik
- suasana halaman
- penduduk pergi berkerja ke kebun

3. Aktivitas warga desa di pagi hari
- ibu-ibu menuju pasar
- aktivitas tetangga
- ada yang berternak bebek

3. Suasana halaman belakang rumah kakek
- hobi kakek berkebun
- isi kebun
- aktivitas di kebun
- kolam ikan
Rumah Kakek

Rumah kakek adalah tempat berkumpulmya keluarga besar ku setiap hari lebaran idul fitri. Rumah kakek terletak di daerah perbatasan antara Sumatra Barat dan Riau, tepatnya di Pangkalan Koto Baru. Dibutuhkan waktu sekitar 7 jam apabila kita berangkat dari Padang menggunakan mobil. Suasana di sini sangatlah menyenangkan, suhunya pada malam hingga pagi sangat dingin namun di siang hari sangat panas. Disini warganya hidup berdasarkan budaya, dan sangatlah bersifat tradisional.
Pagi itu tepatnya pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara ayam berkokok membangunkan orang-orang yang sedang tertidur. Serta dapat kulihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Matahari mulai memancarkan cahayanya. Aku berjalan keteras didepan rumah tepat dihadepan halaman rumah ada sebuah jalan kecil tempat berlalu lintas warga desa dan terlihat kebun yang berupa hutan rimbun ditanami berbagai tanaman yang menghijau, begitu indah, dan menyejukkan suasana.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, terlihat ibu-ibu yang berjalan menyusuri jalan dea yang sempit pergi kepasar untuk membeli kebutuhan yang tidak mereka dapatkan dari kebun. Wajar saja karna warga desa disini pada umumnya mendapat berbagai bahan makanan dari kebunnya. Tetanggaku seorang peternak bebek juga idak kalahnya dengan orang-orang. Pagi hari Ia sudah mengiring bebeknya untuk mencari makanan ke sawah. Sungguh pemandangan yang sangat menarik untuk dinikmati ketika bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek juga masih terdapat kebun yang sanagt luas. Rumah kakek memang dikelilingi oleh kebun kakek yang sangat luas. Karna kakek ku sangat hobi berkebun. Hampir setiap hari Ia mengelilingi kebunnya untuk diberseihkan atau sekedar melihat lihat saja. Kebunnya terdisi dari bemacam macam tumbuhan, yang paling banyak adalah pohon rambutan dan pohon duren, namun masih ada banyak tanaman lagi seperti pohon cokelat, jeruk, labu, kelapa, dll. Disini juga terdapat kolam ikan yang sangat luas, biasanya saya dan sepupu yang lain bermain perahu. Sungguh tempat yang sangat menarik dan sangat sulit untuk ditemukan.

0 komentar: